Minggu, 30 Januari 2011

trend jilbab

Trend Jilbab di Jakarta khususnya berdasarkan survey menyeluruh di Tanah Abang yang merupakan pusat Mode Busana Muslimah Terbesar di Asia Tenggara, trend jilbab yang lagi “in” masih seputar Kerudung Katun Paris Bordir, dan Bergo (Jilbab Langsung Pakai) dengan kombinasi hiasan bordir.
Bordir untuk Kerudung Katun Paris banyak disukai yang bermodel bordir langsung di bahan.  Jadi bukan model bordir tempel.  Sedangkan untuk Jilbab Langsung Pakai bordir yang lagi trend adalah bordir-bordir kerancang, serta bordir variasi misalnya bordir bahan motif, bordir pita dan bordir benang.
Kerudung Arzeti dengan bahan kaos serat kayu juga masih banyak digemari konsumen karena kesan simple dan elegant.  Kerudung ini cocok dipakai untuk acara informal, dan didominasi remaja-remaja yang sedang mulai belajar berbusana muslimah.  Biasanya kerudung jenis ini dipadu-padankan dengan gamis-gamis berbahan kaos yang juga tetap menjadi trend sejak tahun 2009 yang lalu.
Selain kerudung dengan berbagai jenis bordir, katun paris jepang polos juga banyak dicari konsumen.  Katun Paris Jepang Polos ini mempunyai banyak warna (bisa lebih dari 90 warna) yang bisa dipadukan dengan busana-busana muslimah trendy dan penuh warna.  Harga yang dipatok untuk kerudung katun paris polos ini pun cukup murah.  Hanya dengan Rp 20.000,- saja Anda bisa membawa 1 pcs katun paris polos.  Untuk pembelian grosir, tentu saja harga tersebut masih bisa turun.
Jilbab Manohara yang beberapa waktu lalu booming, saat ini pun masih tetap menjadi incaran wanita-wanita muslimah yang menyukai jenis kerudung bermotif bunga.
Model terbaru dari Bergo (Jilbab Langsung Pakai) saat ini adalah bergo-bergo berbahan kaos dan spandex yang dikombinasikan dengan plisket atau bross tempel sbb :
Bergo Spandex Kombinasi Plisket
Bergo Spandex Bross Tempel
Bingung kan?  Trend Jilbab dan Busana Muslimah di Jakarta memang sangat beragam, dan tidak ada yang jelek, smua bagus.  Untuk melihat-lihat koleksi terbaru dan trend Jilbab di Jakarta, bisa cek di website-website toko online busana muslimah terkini seperti GROSIR JILBAB MURAH , dan N-Boutique.

gaya pacaran yang sehat

Pacaran Yang Sehat


Kita-kita disebut remaja kalau sudah masuk masa puber. Masa puber itu ditandai dengan berkembangnya tanda seksual primer dan sekunder pada diri kita. Para gadis kecil disebut gadis remaja kalau sudah menarche atau dapat haid yang pertama kali, payudara mulai tumbuh, badan jadi mulai berlekuk-lekuk, kulit jadi halus, juga tumbuh rambut di ketiak dan daerah sekitar alat kelamin...

Yang cowok disebut remaja kalau sudah mengalami mimpi basah (bukan mimpi kehujanan lho ya) yaitu mimpi yang mengakibatkan keluarnya sperma tanpa disadari. Selain mimpi basah, para cowok juga mengalami perubahan fisik, yaitu berubah suaranya, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin dan ketiak, tumbuh kumis, dan dada mulai membidang. Perubahan itu semua dipengaruhi hormon yang sudah bekerja. Hormon yang berkembang dalam tubuh cewek adalah progesteron dan estrogen, sedangkan yang ada dalam tubuh cowok adalah hormon testosteron.
Banyak alasan remaja berpacaran.
Ada yang bilang kalau tidak pacaran berarti tidak gaul dan ketinggalan zaman. Ada juga yang bilang pacaran karena ikutan tren. Ada lagi yang pacaran karena teman. Pacaran yang model begini biasanya dianut karena teman-temannya sudah punya pacar. Sering muncul pertanyaan seperti ini, "Ngapain aja sih kalau pacaran?" Remaja yang lagi punya dorongan seksual tegangan tinggi ini biasanya ada yang melakukan aktivitas seksual dan tidak sadar bahwa itu semua adalah awal dari PaHe. PaHe adalah singkatan dari Pacaran Heboh. Bahaya enggak sih gaya pacaran yang seperti itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita lihat apa yang bakal terjadi kalau ber-PaHe-ria:
1) Berisiko tertular PMS
PMS itu singkatan dari Penyakit Menular Seksual seperti Kencing Nanah (GO), Siphilis, Kutil Kelamin, Hepatitis, bahkan HIV/AIDS.
2) Pernikahan Dini
Itu kan judul sinetron! Eits...yang satu ini bukan judul sinetron, tetapi risiko lain dari PaHe. Biar adik bayi dalam kandungan lahir berayah, so nikah saja. Tetapi apakah menikah berarti menyelesaikan masalah?
3) Aborsi
kalau aborsi itu bisa menyebabkan infeksi kalau peralatannya enggak steril, menyebabkan kanker rahim juga kalau kuretasenya tidak bersih, kemandulan juga bisa terjadi karena aborsi dan yang paling parah bisa menyebabkan kematian kalau tidak dilakukan secara benar. Secara kejiwaan, aborsi bisa menimbulkan depresi berat dan rasa bersalah yang berat. Oke, sudah lihat risikonya kan? So, masih pengen PaHe?

Terus gimana dong pacaran yang sehat? Begini nih tips pacaran yang sehat:
1. Beraktivitas yang positif
Seru juga lho kalau pacaran sambil kursus keterampilan yang bisa menunjang prestasi. Dijamin bakal semangat kursusnya! Kalau tidak ingin gabung kursus bisa juga cari aktivitas bareng pacar. Olahraga bareng boleh dicoba tuh! Lari keliling Senayan lima kali bakalan enggak capek. Pacaran iya, sehat juga iya.
2. Hindari tempat sepi
Kata Nenek, berduaan itu bisa bahaya. Apalagi tempatnya agak gelap, wah bisa bahaya tuh. So, paling enak kalau pacaran sambil gaul sama temen-temen. Selain menghindar dari PaHe, kita juga enggak bakal dicuekin sama teman-teman karena selalu berduaan.
3. "Say No to Free Sex!"
Bukan cuma drugs yang harus di-SAY NO, free sex juga. Kalau pacar kita melakukan sesuatu yang tidak kita suka, apalagi menjurus ke aktivitas seksual, maka kita harus berani bilang tidak. Jangan takut kalau diancam putus, kan kita jadi tahu doi bukan pacar yang baik. Kalau kita mengalami paksaan atau bahkan kekerasan, jangan ragu untuk cerita sama orang yang bisa kita percaya untuk minta bantuannya


COWOK GAUL JAMAN SEKARANG
[Image: anakgauljamansekarangkatj6.jpg]

Minggu, 23 Januari 2011

Anak Muda Harus Tau Tentang Gayus

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 37 Tahun 2009 memiliki fungsi untuk koordinasi, koreksi, evaluasi dan pemantauan terkait pemberantasan mafia hukum. Namun adanya fungsi kordinasi dan koreksi, Satgas dinilai telah mengambil alih tugas Menkopolhukam.

"Satgas telah mengambil fungsi koordinasi dan koreksi dari Menkopolhukam. Jadi tidak perlu fungsi itu," ujar anggota Komisi III Gayus Lumbun saat rapat dengar pendapat dengan Kapolri beserta jajarannya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (24/1/2011).

Menurut politisi PDIP ini, Satgas seharusnya tidak diberi kewenangan koordinasi dan evaluasi. Kewenangan tersebut mutlak kewenangan dari Menkopolhukam dengan dasar Undang-undang.

"Satgas lebih lebih tepat mengusut mafia yang berada di internal pemerintah, seperti di Dirjen Pajak," usul Gayus.

Selain dasar hukum pemberian kewenangan untuk melakukan tugas kordinasi dan evaluasi tidak kuat, Satgas juga tidak memiliki kewenangan Yustisia. Sehingga Satgas tidak bisa melakukan eksekusi dalam rangka penegakan hukum.

"Satgas itu tidak bisa manggil-manggil orang. Satgas tidak punya kewenangan Yustisia," tambahnya.